PELATIHAN MATAKULIAH PENDIDIKAN INKLUSI PGSD UNISMA BEKASI “METODE ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)” DI AGCA CENTER BEKASI + SERTIFIKAT

FKIP Universitas Islam 45 menyelenggarakan pelatihan metode ABA (Applied Behavior Analysis) yang diselenggarakan sebagai pengetahuan lanjutan mata kuliah pendidikan inklusi. acara diselenggarakan pada :

Waktu Acara  : 22 April 2025 – 24 April 2025 ( 3 Hari, 1 sesi/hari)

Pembicara     :  Dr. yakub Handojo, MPH.,M.TH

Jenis Acara   : Zoom meeting

Tema Acara   : Pelatihan metode ABA (Applied Behavior Analysis)

Peserta          : Mahasiswa Mata Kuliah Pendidikan Inklusi.

Acara yang di selenggarakan secara daring dari melalui zoom meeting dengan materi pembekalan inklusi dan metode ABA (Applied Behavior Analysis) kepada lebih dari 50 mahasiswa PGSD yang akan nantinya praktikum langsung di Agca Center.

Pemahaman Inklusi

Inklusi adalah suatu filosofi dan pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang terbuka dan menerima keberagaman, di mana setiap individu, terlepas dari latar belakang atau kondisi apapun, merasa dihargai, dihormati, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkontribusi.Dalam konteks pendidikan, inklusi berarti memberikan kesempatan belajar yang sama kepada semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, di lingkungan belajar yang sama. 

Contoh Penerapan Inklusi meliputi :

Pendidikan : Sekolah inklusif yang menerima siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan khusus. 

Pekerjaan : Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi karyawan dari berbagai latar belakang dan disabilitas. 

Layanan Publik : Pemerintah yang menyediakan akses yang sama ke layanan publik bagi semua warga negara, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik. 

Komunitas : Komunitas yang ramah dan inklusif bagi semua anggotanya, tanpa memandang perbedaan mereka. 

Implementasi Pembelajaran Inklusi Mahasiswa PGSD di AGCA Center

images

AGCA Center adalah sebuah lembaga pendidikan yang menyediakan layanan untuk anak berkebutuhan khusus, khususnya mereka yang menyandang autisme, DS (Down Syndrome), dan tuna grahita. AGCA Center menawarkan program pendidikan akademik, vokasi, serta berbagai jenis terapi seperti terapi wicara, okupasi, dan fisioterapi. 

Selain itu, AGCA Center juga menyediakan program pengembangan diri dan homeschooling. Tujuan utama AGCA Center adalah membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi diri, kemandirian, dan kemampuan adaptasi sosial mereka.

Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Islam 45 melalui mata kuliah pendidikan inklusi, melakukan praktikum lapangan dalam menerapkan berbagai metode inklusi di Agca Center. berjumlah lebih dari 50 mahasiswa yang ikut serta dalam praktikum lapangan di Agca Center yang terbagi dalam beberapa agenda jadwal pertemuan.

Untitled-1-1536x1086

Malalui metode ABA (Applied Behavior Analysis), adalah pendekatan dalam terapi perilaku yang digunakan untuk membantu individu, terutama anak-anak dengan autisme, dalam mengembangkan keterampilan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Metode ini menggunakan prinsip-prinsip analisis perilaku untuk mengubah perilaku melalui penguatan positif dan teknik-teknik lain yang terstruktur.

12

Dalam pelaksanaan praktikum pendidikan inklusi di Agca Center, mahasiswa PGSD FKIP Universitas Islam 45 mempraktekan metode ABA (Applied Behavior Analysis), Mahasiswa akan merancang rencana teknis serinci mungkin terkait aktivitas anak selama terapi, Sebagai contoh, untuk membuat anak sukses membangun kontak mata, terapis akan melakukan hal berikut :

  • Duduk berhadapan sejajar dengan anak, bersama dengan asisten terapis yang biasanya ada di belakang anak.
  • Sepanjang terapi, terapis memanggil nama anak sambil memegang benda yang menarik sebagai pancingan. Benda itu akan terapis pegang sejajar dengan matanya, untuk memancing anak agar ia melihat ke arah mata terapis.
  • Terapis akan memanggil nama anak berulang kali sambil mengatakan kalimat perintah sederhana. Contohnya, “Mira, lihat” sambil tangannya mengarahkan ke arah benda yang menjadi pancingan.
  • Setiap respons tidak sesuai yang anak lakukan, terapis akan merespons dengan menjawab “tidak” atau “Mira, tidak”.
  • Jika anak sudah bisa membangun kontak mata, terapis akan memberikan pujian pada anak, seperti “Mira pintar sekali”. Terapis akan mengulang berbagai pujian ketika anak berhasil melakukan apa yang menjadi target.


Tatapan mata anak yang terapis lihat dalam 10 menit akan menjadi tolak ukur. Hal ini dapat menentukan sejauh mana tujuan spesifik tersebut telah tercapai.Jika anak sudah berhasil membangun kontak mata, terapis akan melanjutkan terapi ABA dengan tujuan lainnya yang anak Anda butuhkan.

Misalnya, tujuan lain tersebut, yaitu untuk membuat si anak membalas dengan “ya” ketika namanya dipanggil atau melatih kemampuan motorik anak dalam menangkap bola atau minum dengan gelas.

Dalam metode ABA ini, semakin banyak yang perlu anak pelajari, maka akan semakin kompleks tugas yang terapis berikan untuk anak.Adapun dari hal-hal kecil ini nantinya akan terkumpul perilaku yang utuh.Nantinya, semakin banyak kemampuan baru yang anak pelajari, maka akan semakin lengkap kemampuannya untuk berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Di akhir sesi terapi, biasanya terapis anak Anda akan mengevaluasi kelancaran program tersebut dan membuat perubahan jika dibutuhkan.

Praktikum lapangan matakuliah pendidikan inklusi PGSD FKIP Universitas Islam 45 bertujuan untuk melatih generasi pendidik untuk dapat memberikan pengajaran, pembelajaran dan pengetahuan kepada seluruh anak dan menciptakan lingkungan yang terbuka dan menerima keberagaman, di mana setiap individu, terlepas dari latar belakang atau kondisi apapun, merasa dihargai, dihormati, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam konteks pendidikan. (humasunismabekasi)

1266
UNDUH SERTIFIKAT DISINI