Bekasi - Dalam rangka meningkatkan kapasitas guru
Geografi di era digital, Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Islam 45
(UNISMA) Bekasi, kampus Bekasi yang terkemuka, bersama Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) Geografi SMA Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan pelatihan
QGIS (Quantum Geogerafhic Information
System) serta penandatanganan kerja sama antara UNISMA Bekasi dengan MGMP.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung E.106, (07 Mei 2025).
Dihadiri oleh Ketua MGMP Geografi
Peni Saptorini, M.Pd., Ketua sanggar MGMP Geografi Marsan, S.Pd., M.M, Pengawas
Pembina KCD wilayah III Dadan Suarya Praja, M.Pd., Ketua Program Studi
Pendidikan Geografi Asep Saeful Bahri, M.Pd., Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Tatang Iskandar, S.Pd., M.Pd., dosen UNISMA Bekasi serta
para Guru Geografi dari pelbagai SMA di Kabupaten Bekasi. Kuliah di Bekasi
semakin lengkap dengan adanya pelatihan berbasis teknologi ini yang mengarah
pada peningkatan kompetensi pengajaran guru di tingkat sekolah menengah.
Pelatihan ini menghadirkan
narasumber seorang praktisi sekaligus dosen Program Studi Pendidikan Geografi
UNISMA Bekasi Dr. Adrian, M.Si. Beliau membimbing peserta dalam memahami
dasar-dasar penggunaan QGIS, mulai dari pengenalan antarmuka hingga praktik
pemetaan dan analisis spasial berbasis data geospasial.
Selain pelatihan teknis, acara ini juga menjadi momentum penting bagi penguatan kolaborasi antara pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Dalam sambutannya, perwakilan dari MGMP dan UNISMA menekankan pentingnya sinergi antarlembaga untuk menciptakan pembelajaran Geografi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman. UNISMA Bekasi sebagai salah satu kampus di Bekasi terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dan dunia pendidikan.
Penandatanganan kerja sama antara kedua pihak mencakup berbagai bidang, mulai dari pelatihan dan workshop, pengembangan kurikulum, penelitian bersama, hingga program magang mahasiswa UNISMA di sekolah-sekolah anggota MGMP dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini menunjukkan bahwa kampus di Bekasi seperti UNISMA Bekasi tidak hanya fokus pada dunia akademik tetapi juga terlibat langsung dalam pengembangan pendidikan di tingkat menengah.
Para peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias, terutama karena pelatihan QGIS dinilai sangat relevan dengan kebutuhan guru dalam mengajarkan peta dan pemetaan berbasis digital kepada siswa. Kegiatan ditutup dengan foto bersama, memperlihatkan semangat positif dari kuliah di Bekasi yang berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan. (humasunismabekasi).