Bekasi- Bisnis di bidang
Pertanian (Agribisnis) sesungguhnya adalah “Lahan Bisnis yang Basah”.
Kebanyakan Agribisnis kerap kali di tafsirkan hanya di pertanian pesawahan
saja, padahal tidak hanya itu. Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
adalah termasuk bagian dari “Usaha Bisnis” nya Agribisnis. Kemudian, perlu di
garis bawahi bahwa inti Agribisnis itu adalah Manajemen Bisnis di bidang agri
(pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan). Sungguh potensi bisnis yang
besar bukan?
“Apa yang terpikirkan tentang
agribisnis? Kotor, ribet, waktu yang lama, modal besar, untung sedikit, dan
sebagainya. Padahal bidang agribisnis itu mencakup kebutuhan pokok manusia.
Kenapa masih sedikit bisnis di dunia agri? Ini lahan basah. Masalahnya di
Indonesia, Teknologi di bidang Agribisnis berkembang dengan lambat. Di masa
ini, kunci suksesnya bisnis adalah beradaptasi dengan teknologi- Technopreneur! kata Herdiyanto Wibowo,
S.Pd., M.M (Owner EasyFarm Jatisari) selaku
Narasumber dalam Kuliah Umum Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Islam 45
(UNISMA) Bekasi, Rabu (20/12/2023), gedung C.104.
Dalam rangka memberikan
pembelajaran dan pengalaman nyata di luar kelas kepada mahasiswa, FAPERTA bekerjasama
dengan Easyfarmselenggarakan Kuliah
Umum bertemakan “Peluang & Tantangan Technopreneur
Sektor Agribisnis Di Masa Depan”. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa
agribisnis serta jajaran Dosen, Kaprodi dan Dekan FAPERTA.
“Kuliah umum hari ini adalah lanjutan
dari kerjasama sebelumnya, rencananya setelah kuliah umum akan dilanjutkan
dengan kunjungan dari mahasiswa pertanian ke Easyfarm terkait PKL maupun skripsi. Hadir sebagai narasumber, yaitu
owner dari Easyfarm hari ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa,
nanti ketika sudah lulus, mereka akan berwirausaha (bisnis) seperti apa. Semoga
dapat memberikan inspirasi dan peluang karir bagi mahasiswa agribisnis,” kata
Dekan FAPERTA Ahya Kamilah, Ir., M.Si.
Di Indonesia, masih sedikit yang
meilirik ke usaha di bidang Agribisnis, jika dibandingkan dengan usaha
populernya lainnya seperti kuliner, fashion dan pariwisata. Easyfarm memiliki visi bagaimana membawa
persepsi bahwa Pertanian Mudah Hidup Mudah. Lebih jauh lagi farm itu mudah, sehat, sederhana dan
murah. Herdiyanto Wibowo, S.Pd., M.M menyebutkan technopreneur adalah kunci dari suksesnya bisnis dibidang agri ini.
“Easyfarm adalah salah satu Technopreneur TERBAIK saat ini,
yang akan menjadi perwujudan dari ketahanan pangan mandiri yang sebenarnya.
Upaya easyfarm dalam menghasilkan
produk agribisnis yang baik, sehat dan murah, kami lalui dengan melakukan
penelitian selama 3 (tiga) tahun. Produk teknologi EasyFarm adalah SERUM Hayati
Organik yang mengandung PRE-biotik dan PRO-biotik PLUS, dengan komposisi
terdiri dari 15 jenis BAKTERI BAIK yang saling bersinergi. Teknologi inilah
yang membantu easyfarm menghasilkan
produk agribisnis dengan kualitas yang baik, sehat dan murah,” papar Herdiyanto
Wibowo, S.Pd., M.M.

Dalam paparannya, narasumber
menjabarkan pelbagai kelebihan dari produk agribisnis easyfarm yang diatas rata-rata serta memiliki kandungan nilai gizi
yang baik. Narasumber menyatakan
bahwa kualitas produk agribisnisnya telah pula di uji coba lab oleh perusahaan
besar.
“Hasil uji coba lab terhadap
kualitas produk kami oleh perusahaan besar membuktikan bahwa produk kami memang
terbaik. Lele dengan technopreneur kami
memiliki kandungan omega 6, kualitas bebek hibrida kami setara lokal, ayam
broiler kami memiliki kandungan lemak yang sedikit dengan rasa ayam kampong,”
ucap narasumber.
Setelah paparan narasumber,
kuliah umum ini kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan peserta. Acara
berlangsung sampai pukul 12.30 wib, ditutup dengan pemberian cenderamata dan
informasi kunjungan mahasiswa agribisnis ke easyfarm.
Terakhir, Herdiyanto Wibowo,
S.Pd., M.M., berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih serius dengan UNISMA
Bekasi. Ia menyebutkan kurangnya SDM yang mumpuni menjadi kendala dalam
berkembangnya bisnis ini. Herdiyanto Wibowo, S.Pd., M.M., menawarkan setidaknya
ada 15 komoditi usaha kepada mahasiswa agribisnis FAPERTA UNISMA Bekasi.
“Saat ini easyfarm sudah memiliki beberapa mitra dan permintaan pasar yang
lumayan. Easyfarm sehari menerima permintaan lele sampai 1 ton, namun kami
hanya mampu memenuhi 7 (tujuh) kolam saja. Kami sudah bermitra untuk kebutuhan
media (tempat) kolam, namun yang kami perlukan adalah SDM untuk menjadi Kepala
Project yang mengelola tempat mitra tersebut,”
Unduh Materi Kuliah Umum (disini)
(Humas)

